Google News

Tempointeraktif

Eramuslim

Selasa, 04 September 2007

Di Turki Telah Terjadi Revolusi

Eddi Santosa - detikcom

Den Haag - Uni Eropa menyambut gembira. Pasar keuangan menyambut positif
dengan naik 55.000 point pada Istanbul Stock Exchange (ISE). Presiden dan
Perdana Menteri dikuasai partai islam. Sekulerisme di Turki telah
bangkrut?

Koran Hurriyet melaporkan sambutan positif pasar keuangan itu segera setelah
dipastikan bahwa Adalet ve Kalkinma Partisi/AKP (Partai Keadilan dan
Pembangunan) kembali memenangi pemilu Turki. Kini bukan hanya tampuk
pemerintahan dikuasai partai islam AKP, namun juga kursi presiden, kepala
negara sekaligus simbol sakral sekulerisme Turki.

Sebelumnya partai-partai oposisi melalui gerakan 1 juta demonstran dan kubu
militer penjaga sistem ideologi sekuler peninggalan Ataturk melalui
E-communique (komunike via internet) telah menggalang opini tentang bahaya
Islam di balik AKP. Mereka juga mencap AKP sebagai serigala berbulu domba.
Maksudnya partai ini tidak bisa dipercaya, karena ada agenda tersembunyi.
Namun semua upaya itu gagal menggembosi laju AKP, sebaliknya partai pimpinan
PM Recep Tayyip Erdogan malah naik perolehan suaranya sebesar 13% menjadi
47% dari total suara dibandingkan pemilu 2002. Dengan tingkat
kepercayaan yang hampir 50% ini AKP kembali bisa berkuasa tanpa perlu
koalisi.

Para jenderal purnawirawan dalam Hurriyet edisi hari ini, Rabu
(25/7/2007), mengkritik langkah mabes militer Turki dengan merilis
E-communique itu bertanggung jawab atas melonjaknya suara untuk AKP.
Jenderal (Purn) Hursit Tolon secara khusus menyebut partai-partai oposisi
menunjukkan kelemahan mereka dengan langkah itu.

Apa rahasia AKP sehingga tidak mempan dikeroyok ramai-ramai? Kuda-kuda kuat
AKP dan sulit dipatahkan adalah clean government yang dipraktikkan sejak
berkuasa mulai 2002 dan kebijakan ekonominya terbukti efektif menaikkan
pertumbuhan ekonomi yang dirasakan rakyat Turki secara luas.

Selama 5 tahun berkuasa, AKP telah merombak sistem ekonomi dan
pemerintahan yang korup sepanjang 80 tahun sejarah republik sekuler Turki
dan berhasil mengentaskan negeri itu dari krisis ekonomi yang menjerat
berkepanjangan hingga 2001. Selama krisis ekonomi dunia usaha dan rakyat
ketika itu susah, sementara elite politik, militer, keluarga dan kroninya
semakin kaya.

Menarik dicatat adalah sambutan positif Uni Eropa (UE) atas kemenangan AKP.
Rekam jejak AKP selama 5 tahun berkuasa mendorong UE berkepentingan untuk
mendukung partai ini sebagai mitra dibandingkan rezim sekuler yang korup.
Media di Belanda bahkan menyebutkan, bahwa investor Eropa saat ini antre
untuk bisa menanamkan modal dan berusaha di Turki. Sebanyak 57% investor
asing itu berasal dari UE. Jerman berada di posisi teratas dengan jumlah 520
perusahaan, disusul Inggris 330 perusahaan dan Belanda 213 perusahaan.

Begitu berkuasa pertama kali pada November 2002, AKP di bawah pimpinan PM
Recep Tayyip Erdogan langsung memperbaiki regulasi untuk investor asing.
Juni 2003 UU Investasi Asing berhasil digolkan, dengan ciri utama: garansi
dan hak penuh investor asing sama dengan investor domestik Turki.
Kebijakan lama yang mengharuskan investor asing meminta izin pada Dirjen
Investasi Asing dan wajib setor US$50.000 per pemegag saham, juga dihapus.

The Economist Intelligence Unit mencatat kebijakan pemerintah AKP ini telah
meningkatkan kepercayaan investor asing dan mendongkrak masuknya investasi
asing langsung atau foreign direct investment (FDI) ke Turki secara
signifikan. Di 2003 FDI melonjak 60% menjadi US$1,6 miliar dari US$1 di
2002. Angka ini naik lagi menjadi US$2,6 (2004) dan melesat menjadi US$9,6
(2005). Dengan hasil ini Turki masuk 20 besar negara yang diminati investor
asing. Trilogi sukses pemerintahan AKP: privatisasi, perbaikan makro ekonomi
dan iklim invetasi.

Sementara itu untuk 2006, International Herald Tribune mencatat FDI ke Turki
melesat menjadi US$19,8 miliar dan pada 5 bulan pertama 2007 total FDI yang
terlah berhasil dibukukan adalah US$11 miliar. Sementara itu gross domestic
product (GDP) mencapai rata-rata 7% per tahun sejak PM Erdogan berkuasa.
Sedangkan GDP per kapita meningkat dua kali lipat menjadi US$5.500. Erdogan
menjanjikan angka ini diupayakan naik lagi menjadi US$10.000 per kapita pada
lima tahun kedua periode kekuasaannya.

Di Turki, rakyat sudah tidak mempan lagi ditakut-takuti tentang bahaya
politik islam dan terancamnya sekulerisme. Ini revolusi. Sebuah pilihan
balik kanan rakyat atas dominasi sekulerisme, yang selama 80 tahun gagal
mewujudkan kemakmuran dan kesejahteraan. (es/es)

Tidak ada komentar:

AddThis Feed Button